• Leadership

    Pentingnya Self Leadership

    Abu Hurairah RA repoted: The Prothed SAW said, “Richness is not the abundance of wealth, rather it is self-sufficiency.” (Shahih Bukhari No. 6446, Shahih Muslim No. 1051)
    Satu pertanyaan yang sering muncul tentang teori kepemimpinanan adalah leadership sangat kaya dari segi teori dan konsep sementara sangat miskin dalam penerapanya? Ratusan buku dan model leadership mengajukan berbagai cara terbaik untuk menjadi leader yang baik. Namun, banyak orang ketika diminta untuk menyebutkan nama seorang leader yang dapat mereka jadikan sebagai role mode, mereka sulit sekali menyebutkanya.
    Adanya jarak antara apa yang dipelajari tentang leadership dan apa yang benar-benar diterapkan merupakan fenomena umum dalam mode kepemimpinan sekarang. Model-model ini hanya terfokus pada berbagai kompetensi yang diperlukan untk memimpin organisasi, tetapi tidak menjeladskan bagaimana menumbuh suburkan kompetensi-kompotensi itu. Apakah ini suatu krisi dalam suatu teori leadership.
    Sebenarnya hal ini merupakan krisis keberanian (courage) ketimbang krisi teori leadership, karena yang kurang saat ini bukanlah pengetahuan atau teori, tetapi keberanian untuk mewujudkan keberanian tersebutkedalam bentuk yang nyata (actual performance). Keberanian tidak datang dengan berharap. Ia hanya terjadi sebagai konsequensi tingkat kesadaran (conciusness) seseorang untuk mencapai hal itu, seseorang harus memahami dan mengalami tingkat kesadaran yang mendalam dan tingkat identitas diri yng lebih tinggi, sebagai prasarat dari pengembangan kompetensi dalam mengembangkan orang lain
    Disinilah perlunya kemampuan memimpin diri sendiri (self leadeship). Dalam beberapa kali kesempatan Muhammad SAW mengingatkan tentang perlunya kompotensi penguasaan terhadap diri sendiri. Misalnya, ketika pulang dari badar Beliau berkata kepada sahabat: kita pulang dari perang yang lebih kecil menuju perang yang lebih besar. Para sahabat saling berpandangan dan bertanya-tanya, bukankah perang yang baru dilalui adalah suatu perang yang besar, salah seorang sahabat bertanya, Apa perang ang lebih besar wahai Rasulullah? “Perang melawan nafsu” jawab beliau. Peperangan melawan haa nafsu meruapkan peperangan melawan diri sendiri. Artinya, peperangan yang paling besar adalah peperangan melawan diri sendiri.
    Self leadership pada intinya adalah kemampuan diri dalam mengendalikan hawa nafsu. Ada orang bijak berkata “Setiap musuh yang anda perlakukan dengan sopan akan menjadi kawan, kecuali nafsu. Semakin anda lunak padanya dia akan semakin melawan.” Pilihanya ada dua, Anda yang memimpin nafsu Anda sendiri, atau nafsu itu yang akan memimpin keseluruhan diri anda?
    Jika anda mungkin sudah dikuasai nafsu, maka tidak akan ada yang bisa mengendalikannya selain diri anda sendiri. Kesuksesan yang kita jalani tergantung pada kemampuan kita mengendalikan nafsu, yaitu kemampuan kita dalam mengordinasikan niat, pikiran, dan tindakan kita agar nafsu yang telah Tuhan anugerahkan kepada kita dapat disalurkan sebagaimana mestinya.
    Iniliah yang harus kita tanamkan dalam diri kita sendiri, bagai mana kita memimpin diri kita agar menjadi manusia yang berkualitas. Bahkan Rasulullah Saw bersabda, “Setiap kita adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan ditanya tentang kepemimpinanya.” Hal ini dapat diartikan bahwasannya setiap orang adalah pemimpin dan kepemimpinan yang dimiliki setiap orang adalah dirinya sendiri. Jika semua orang dalam suatu organisasi bisa memimpin dirinya sendiri, maka dengan kata lain organisasi tersebut akan berhasil secara otomatis tanpa diawasi oleh pemimpin strukturalnya.f
    Pada giliranya, memimpin diri sendiri berarti mengembangkan kemampuan dan proses untuk mengalami tingkat pengenalan diri (self identity) lebih tinggi melebihi ego reaktif. Hal ini akan memfasilitasi perjalanan dari batas batas reaktif ke keberanian untuk proaktif dan pada akhirnya membawa kesadaran kreatif, suatu sintesa antara kecerdasan intelektual, intuitif, dan emosi. Hal ini akan memungkinkan seseorang untuk mampu mengelola hubungan dengan orang lain, peristiwa, gagasan yang merupakan esensi dari leadership.
    Salah satu persoalan yang dihadapi banyak orang saat ini terkait dengan self leadershipadalah persoalan stress. Apakah stress itu bagus buat kita? Apakah stress itu dapat membuat kita menampilkan yang terbaik? Ataukah palah membuat diri kita semakin buruk?
    Bayak eksekutif yang percaya bahwa stress is beautiful. Menurut mereka stress sampai batas-batas tertentu akan mendorong kita untuk meningkatkan kinerja. Lebih dari itu mereka mengatakan seharusnya kita tidak boleh puas dengan kinerja yang telah diraih karena kepuasan akan melumpukan semangat untuk menjadi lebih baik lagi.
    Mungkin banyak diantara kita mempunyai pendapat seperti ini. Menjadi sukses sebagai seorang pebisnis dengan mengamalkan prinsip ini. Bekerja keras setiap hari mengejar target-target yang telah ditetapkan sendiri maupun perusahaan. Namun, lambat laun mulai merasakan kelelahan baik secara fisiologis maupun psikologis. Adakah cara lain untuk sukses namun tetap puas dan bahagia pada waktu bersamaan?
    Sebenarnya, ada missing link antara keberhasilan dan kebahagiaan, yaitu hilangnya kesadaran akan “inner dynamics” seseorang. Oleh karena itu adalah sangat penting memahami dan mempelajari bagaimana memimpin dinamika batin seseorang, diri sendiri, untuk mencapai kinerja yang berkelanjutan dan mengalami kepuasan batin yan berketerusan.
    Sebagai contoh, ketika kita memiliki bisnis, kita juga harus bisa memahami dinamika diri kita dan menempatkan diri kita sesuai yang ditargetkan agar kita bisa mendapatkan kepuasan batin yang berkelanjutan. Akbar Multimedia misalnya, AKBAR Multimedia LCD PROJECTOR RENT (www.akbar-jogja.com) adalah sebuah layanan persewaan multimedia Lcd proyektor berbasis delivery order dengan cp 085743319140. Yang didukung dengan kesediaan peralatan dan networking yang luas serta tentunya staff yang capable.  Peralatan berkualitas dan selalu dalam maintenance menjadi andalannya. AKBAR Multimedia berkomitmen akan selalu siap  membantu acara anda lebih maksimal, efisien dan efektif.
    Tentu sudah kita ketahui bahwasanya jika kita lihat dari uraian diatas, Akbar multimedia juga pasti memiliki koordinasi dan self leadership yang bagus karena mereka memiliki target-target atas pelayananya.
    Oleh karena itu, kepemimpinan harus dimulai dari lingkungan yang terkecil yaitu diri sendiri. Seseorang tidak akan berhasil memimpin orang lain dengan baik apabila tidak dapat memimpin dirinya sendiri terlebih dahulu. Muhammad SAW telah memberi teladan dan tuntunan bagaimana memimpin diri sendiri. Kesuksesan dalam memimpin diri dan mengatasi berbagai rintangan dalam memimpin diri sendiri akan membuka jalan bagi kesuksesan dalam kepemimpinan-kepemimpinan lainya yang melibatkan orang lain.
    sumber;
    Dr. Muhammad Syafii Antonio M.Ec “Muhammad SAW The Super Leader Super Manager”
  • 0 komentar:

    Posting Komentar